Di setiap pertemuan selalu ada perpisahan.

Jadi gini, gimana deh ya, yah pokoknya gitu, intinya sedih dah.

Belum genap satu bulan kerja di tempat yang baru tapi banyak pelajaran yang bisa di petik (buah kali). Jadi pada suatu ketika di ajaklah gue ke dufan bersama mereka yang status gue masih belum jelas apakah hanya sebagai orang ke empat atau hanya tim hore? Karena sebagai anak baru gue masih agak canggung dan jaim. Alasan gue setuju untuk ikut mereka selain mau naik wahananya adalah coba-coba siapa tau bisa akrab.

Lalu akhirnya mereka mengadopsi gue sebagai teman mereka selama di Dufan, hahaha. Oh ya, ada 4 personil yang ikut yaitu Jihan, Fitri, Pengky, dan gue. Tanggal merah dan saat ada promo duh gusti itu melatih kesabaran sekali karena berjam-jam ngantri dan naik wahananya cuma 1-2 menit saja, alhasil cuma lima wahana yang berhasil di jarah. Makanya lain kali beli tiketnya yang premium ya guys.

(Pengky, Dessi, Jihan, Fitri)

Selama ngantri wahana ngapain? Kita gibah dan ngebahas dunia k-pop yang lagi jadi trenseter.

Wahana pertama ada kora-kora, dan itu di luar ekspetasi gue yang “yah cuma gitu doang” tapi tapi tapi perkiraan gue salah besar dan agak menyesal telah meremehkan kora-kora. Duduk di baris ke dua dari belakang yang mana cukup tinggi dan itu wahana terseram yang pernah gue naikin. Bikin mual dan jantung jadi nggak karuan bunyinya. Image gue sudah luntur di wahana pertama.

Wahana terjahat

Wahana kedua ada istana boneka. Thanks to Pengky yang menyarankan ke istana boneka karena di dalem cuma duduk manis jadi gue bisa mengumpulkan nyawa gue yang belum utuh setelah naik kora-kora.

Wahana ketiga ada alap-alap. Mini halilintar yang menyenangkan, hahaha. Wahana favorite yang nggak bikin jantung lepas tapi masih ada kesan seremnya sedikit.

Wahana keempat ada halilintar. Ini dia wahana yang paling banyak di minati. Kudu dua jam agar bisa naik wahananya. Wahana yang sangat amat melatih kesabaran fisik maupun batin, wahana yang jarang sekali ada orang yang berguguran saat dalam antrian dan tetap berpegang teguh.

Wahana kelima sebagai penutup ada bianglala. Angin malam yang sejuk di tambah agak ngeri sedikit sih ya, waktu yang pas untuk naik bianglala. Di wahana ini gue merasa bisa lebih mengenal mereka secara personal. Karena gue adalah tipe yang selalu memperhatikan, jadi sudah ada gambaran sedikit tentang mereka.

Sedia payung sebelum panas


Dan akhirnya selesai juga tour dufan.

Bahagia? Jelas dong. Semua di luar ekspetasi, bisa ketawa bareng dan saling share pengalaman masing-masing. Bersama mereka merupakan waktu di mana gue bisa melupakan rasa sakit, waktu di mana gue bisa melepaskan hal-hal negatif, dan waktu yang sangat berharga sekaligus menyenangkan.
Tapi tapi tapi, sekarang harus berpisah dengan Fitri karena dia telah resign dan soon dengan Pengky juga. Duh, tinggal Jihan.

Aku tuh sedih, aku nggak bisa di giniin (ciee ilah).

Pasti akan susah lagi dong ya buat jalan-jalan kaya dulu lagi, but honestly gue berharap agar mereka mendapat pekerjaan baru yang lebih lebih lebih lebih lebih lebih lebih baik lagi dan jangan lupa bahagia.

Thank you for adopting me as a friend

Perpisahan bukan perpisahan tapi ialah perpisahan. Iya, gitu. See you next time Adek Fitri J


No comments:

Post a Comment

Selamat membaca, kawan ^^