Resah dan bingung. Masa-masa di mana harus mulai menemukan jalur masa depan hingga akhirnya memutuskan bersekolah di sana.
"Sekolah
berhantu, bangunan tua"
Kalimat
itu yang terbesit saat pertama kali menginjakkan kaki di sekolah
menengah.
Saat itu
karena gue suka matematika jadi memilih jurusan akuntansi (walau kurang
nyambung menurut gue). Tiga hari pertama masa orientasi hingga hampir 6 bulan
terlewati, dan mulai menyadari ada perubahan kecil di diri gue. Gue mulai
tertarik dengan kehidupan orang-orang di sekitar, dalam artian ingin memberi
lebih entah itu perhatian atau lainnya. Dari introvert acuh menjadi introvert
nggak acuh banget (gimana deh bahasanya?).
Selama 3
tahun gue melewatinya dengan suka duka, dan untuk pertama kalinya gue merasakan
arti pertemanan itu seperti apa, pertama kalinya merasakan khawatir sama teman,
pertama kalinya bisa menikmati ketawa bareng tanpa mikirin kedepannya seperti
apa, pertama kalinya merasakan marahan-baikkan-marahan-baikkan lagi sama teman,
pertamakalinya jadi orang yang selalu di 'cengin', pertamakalinya merasakan
kalau "gue ada dan bagian dari kalian", pertama kalinya jatuh cinta
dan patah hati, pertama kalinya ulang tahun di kerjain, pertama kalinya
mersakan rindu masa-masa sekolah. Oh iya, pertama kalinya ngerasain jadi orang
yang ngetest vocab (😂 lucu sih ini).
Masih
banyak lagi kejadian pertama kalinya di masa sekolah menengah. Belom lagi kalau
nilai jelek, nggak perlu merasakan lagi intimidasi. Patungan buat beli kue dan
hadiah ulang tahun untuk wali kelas dan menjenguk guru-guru. Dan juga gue
belajar cara mempersiapkan sontekan yang baik dan benar agar supaya, hahah.
Seiring
berjalannya waktu gue sadar kalau waktu itu gue menolak untuk masuk sekolah, mungkin nggak akan ada diri gue yang sekarang. Dessi yang mulai
belajar utuk lebih membuka diri pada orang lain. Terima kasih, semua, meski mungkin masih ada dari kalian yang menganggap gue "nggak ada" but it's ok. I'm not sad because I'm pejuang INTROVERT. 😊😊
No comments:
Post a Comment
Selamat membaca, kawan ^^